MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI KEPEMPIMPINAN DARI ANCAMAN AI DAN TEKNOLOGI

Tanpa disadari, teknologi dan Artificial Intelligence (AI) mulai merambah dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, peralatan rumah tangga sederhana mulai memiliki fitur AI, seperti mesin cuci hingga kulkas. Di lain sisi, AI sering dianggap sebagai ancaman bagi manusia karena fungsi AI yang dianggap akan menambah, memperbaiki, hingga akhirnya mengambil alih kecerdasan manusia, termasuk para pemimpin.

Keberadaan AI mampu menggantikan peran pemimpin dalam memproses data dan informasi, namun tidak dapat menggantikan peran kemanusiaan pemimpin. Kelebihan yang dimiliki terletak di dalam aspek personality dan behavior-nya yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam meraih sebuah tujuan yang sama. Karena pemimpin memiliki kreativitas melebihi AI, seharusnya kesempatan menggunakan AI digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang lebih akurat.

Untuk menghadapi tantangan dalam era AI ini, para pemimpin dapat mengembangkan keunggulannya dalam kepribadian dan perilakunya dengan mengedepankan hal-hal berikut:

  1. Kerendahan hati

    Salah satu sifat yang harus dipertahankan dalam era AI ini adalah kerendahan hati. Masih banyak pemimpin saat ini yang tidak terbuka untuk mempelajari hal-hal baru, terutama hal-hal baru yang disampaikan oleh bawahannya. Padahal, seharusnya pemimpin memiliki kerendahan hati untuk belajar serta menerima feedback dari siapa saja, baik mereka yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, terutama bila feedback tersebut dapat membuat para pemimpin dan organisasinya menjadi lebih baik.

(BACA JUGA: 5 CARA MENINGKATKAN EMOTIONAL INTELLIGENCE)
  1. Kemampuan untuk beradaptasi

    Berhubungan dengan kerendahan hati, kemampuan untuk beradaptasi juga diperlukan bagi pemimpin untuk terus bertahan dalam era AI ini. Kemampuan ini menandakan adanya kemauan untuk terus berinovasi serta menyadari segala peluang maupun ancaman yang ada. Dengan terus beradaptasi, maka para pemimpin dapat menghadapi segala tantangan baru yang hadir dengan lebih percaya diri dan kemauan untuk terus belajar serta memperbaiki diri mereka terus.

  1. Visi yang jelas untuk maju ke depan

    Visi selalu memiliki peran penting dalam menciptakan kepemimpinan yang efektif. Terutama dalam era AI ini, pemimpin dengani visi yang jelas semakin berperan penting dalam membawa perkembangan bagi organisasinya. Selain itu, visi yang jelas juga akan membantu organisasi untuk beradaptasi dengan baik dan menjaga eksistensinya dalam era teknologi ini.

  1. Kemampuan untuk terus terhubung dengan sekitarnya

    Untuk terus beradaptasi dalam era AI, tentunya pemimpin harus selalu update dan terhubung dengan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, sang pemimpin juga harus memastikan bahwa tim organisasinya juga terus terhubung dengan perubahan di sekitarnya untuk terus mempertahankan eksistensinya.

(BACA JUGA: MENGENAL DAN MENGELOLA KEKUATAN DAN KELEMAHAN TIM)

Pada akhirnya, meskipun AI dapat menggantikan manusia dengan mencerna dan menyimpan data serta informasi dengan lebih baik, tetap saja pemimpin manusia dapat menghadapi tantangan dalam era AI ini dengan mengembangkan keterampilan emosional dan perilakunya. Dengan mengembangkan keterampilan tersebut, tentunya para pemimpin dapat terus memotivasi tim dan anggota organisasinya untuk terus beradaptasi serta mempelajari hal-hal baru yang berguna untuk mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang terus berubah.

Recommended Posts