SOCIAL ENTREPRENEURSHIP

Pada dasarnya, social entrepreneurship adalah penggabungan konsep wirausaha terkait finansial dan konsep sosial terkait pemecahan masalah sehingga seorang sociopreneur (orang yang melakukan kegiatan social entrepreneurship) dapat mengusung misi sosial, namun tidak melupakan cara agar dana yang diperlukan untuk kegiatan tersebut dapat terkumpul.

Konsep ini sudah mulai populer di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu karena dianggap bentuk ideal dari kegiatan sosial. Pada konsep social entrepreneurship, masyarakat kelas bawah yang menjadi objek dan sasaran akan menjadi mandiri dan tidak bergantung pada donasi satu arah seperti yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial selama ini, contohnya sociopreneur Gamal Albinsaid dengan konsep asuransi sampah yang sudah mendapatkan berbagai penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri.

Mengapa konsep social entrepreneurship menjadi populer?

 

  1. Adanya kesempatan untuk melakukan sebuah perubahan penuh manfaat.

    Sociopreneur memulai bisnis dengan mengusung tujuan sosial yang dapat mengubah kebiasaan masyarakat, khususnya masyarakat kelas bawah agar dapat hidup dengan mandiri tanpa bergantung pada belas kasihan orang lain.

  1. Profitable

    Meskipun ini bukan tujuan utama dari konsep social entrepreneurship, namun seorang sociopreneur sangat perlu memastikan bahwa bisnis yang dilakukannya itu merupakan bisnis yang marketable dan tetap menghasilkan profit secara alami. Produk yang diusung merupakan produk yang secara ekonomis unggul dan layak untuk dibeli.

  1. Kesempatan untuk menambah lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan.

    Penerapan social entrepreneurship di beberapa negara maju meningkatkan kesempatan kerja secara signifikan. Di Amerika, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 6,8%, di Prancis sebanyak 4,2%, dan di Jerman menyerap 3,7%.

  1. Peningkatan kesetaraan

    Melalui social entrepreneurship, para pelaku bisnis tidak hanya mementingkan dan memupuk kekayaan untuk diri sendiri, namun diharapkan juga berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat.

Salah satu tantangan seorang sociopreneur adalah membuat bisnis yang sustain. Berikut beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menjadi sociopreneur yang sukses:

  1. Temukan ide yang solutif

    Ide dari social entrepreneurship harus orisinil dan berdampak nyata pada sekitar, bukan hanya untuk terlihat keren.

  1. Kombinasikan passion, idealisme, dan kreativitas.

    Untuk menjalankan social entrepreneurship, memiliki passion saja tidak cukup, namun juga wajib memiliki idealisme agar tidak mudah terbawa arus, dan juga kreativitas agar tetap berkembang.

  1. Membangun support system

    Salah satu hal penting yang sering terlupakan oleh para sociopreneur adalah membangun support system. Penting bagi seorang sociopreneur untuk memiliki mentor, investor, dan juga teman dekat yang percaya dan mendukung visi yang dijalankan.

 

Referensi:
https://www.kompasiana.com/gamalalbinsaid/5acefe40dd0fa822f3099e62/apa-itu-wirausaha-sosial?page=all
https://www.bernas.id/59838-konsep-sociopreneur-mengapa-generasi-milenial-harus-mengadopsinya-ini-alasannya.html
https://beritagar.id/artikel/figur/gamal-albinsaid-barter-sampah-yang-mendunia
https://bussinessocially.wordpress.com/2017/06/17/sociopreneur-dan-manfaatnya/
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1036155-5-tips-jadi-sociopreneur-sukses

Recommended Posts