CEO ABAD 21

Pada abad ke-21 ini, perusahaan mengalami pertumbuhan yang pesat, kompetisi dunia semakin tajam, serta permintaan pelanggan dan pemegang saham yang semakin menuntut. Kondisi ini membuat peran seorang CEO di dalam perusahaan semakin penting. Pertumbuhan yang pesat dan permintaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang semakin menuntut ini memberikan sedikit toleransi untuk seorang pemimpin melakukan kesalahan. Di sinilah kompetensi CEO akan diuji.

Baik atau buruk, CEO memengaruhi organisasi, baik misi, kebudayaan, serta tindakan – tindakan organisasi beserta hasil yang nantinya akan mereka dapatkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya CEO yang efektif untuk memimpin organisasi. CEO yang dimaksud di sini tidak hanya ditujukan kepada eksekutif tingkat atas, namun kepada pekerja yang harus menjadi CEO terhadap diri mereka sendiri. Menjadi CEO atas diri sendiri merujuk kehidupan profesional pekerja yang menggunakan kekuatan otak untuk mengontrol berbagai aspek dalam karier mereka sendiri.

Kunci menjadi CEO yang hebat ialah keberanian, seperti: keberanian untuk melakukan hal yang tepat, keberanian menjadi pelopor dalam suatu industri, serta keberanian untuk secara terus – menerus mendefinisikan kembali bisnis yang sedang digeluti oleh perusahaan. Peter Drucker mengenali bahwa kompetensi manajemen yang paling penting ialah menghilangkan ketidakpastian masa depan dengan cara membantu organisasi untuk melihat dan secara efektif menjauhi kesulitan, serta membuat taruhan yang berani.

Ada tiga karakteristik unik seorang CEO:

  1. Visi yang luas dan kemampuan yang kuat untuk bertanya dan menjawab apa yang harus dilakukan.

    Mempertahankan visi yang luas berarti harus memiliki wawasan ke mana dia atau organisasi menuju dan apa yang sedang dia bangun. Untuk melihat semua peluang dan tantangan seketika secara simultan, dibutuhkan pengetahuan tentang diri sendiri yang mendalam.

  1. Jejak langkah warisannya pada karakter dan kepribadian organisasi.

    Mengetahui tentang diri sendiri, termasuk passion yang dimiliki. Khususnya untuk para pekerja, mereka sebaiknya belajar untuk mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang apa yang bisa mereka kontribusikan terhadap perusahaan.

  1. Pengaruh yang dimiliki oleh diri kepada orang lain – secara individu dan kolektif.

    Pengaruh utama CEO adalah untuk menghidupkan tujuan, nilai – nilai, dan prinsip – prinsip organisasi. Pengaruh CEO dapat berbentuk inspiratif dan transformatif.

 

Referensi:
Edersheim, Elizabeth Haas. The Definitive Drucker. New York: The McGraw-Hill Companies, 2007.

Recommended Posts