Dalam buku legendaris Peter Drucker yang berjudul The Practice of Management tahun 1954, Beliau berpendapat bahwa hanya ada satu definisi yang sah mengenai tujuan bisnis yaitu menciptakan pelanggan. Prinsip tersebut dinilai menarik oleh banyak orang karena kesederhanaannya. Drucker kemudian mengembangkan prinsip tersebut hingga muncul konsep perspektif outside-in.
Drucker melihat fenomena bahwa banyak manajer menghabiskan waktu yang mereka miliki hanya untuk menanggapi hal – hal yang diberikan oleh atasan, rekan kerja, dan bawahan sehingga manajer tersebut memiliki pandangan bisnis yang terbatas. Fenomena tersebut adalah contoh perilaku inside-out. Disinilah perspektif outside-in mulai diperlukan karena melihat melalui orang – orang di luar perusahaan yang lebih objektif, contohnya pelanggan.
Mengapa penting untuk mendalami perspektif outside-in?
Perusahaan perlu menonjolkan sesuatu yang benar – benar bernilai bagi pelanggan sehingga memiliki peluang untuk sukses di pasar. Satu yang perlu diingat adalah ukuran perusahaan tidak menentukan kepemimpinan di pasar.
Menurut Drucker, tugas manajer adalah mengubah tren dan memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki dimanfaatkan untuk mengeksekusi peluang terbesar menuju kesuksesan. Drucker menekankan bahwa sesuatu yang saat ini dianggap modern, suatu saat akan menjadi usang.
Perusahaan perlu menghindar dari godaan untuk bereksperimen dalam banyak hal dan fokus pada beberapa produk, jasa, pelanggan, pasar, dan sebagainya. Drucker menegaskan bahwa prinsip bisnis untuk selalu fokus dan berkonsentrasi merupakan prinsip yang paling sering dilanggar.
Bagaimana cara agar terbiasa bertindak outside-in?
Manajemen perlu menghadiri pertemuan, konferensi, dan acara apa pun yang membuat manajemen dan pelanggan serta pelanggan potensial bertatap muka.
Tidak ada yang dapat menggantikan pentingnya berdialog secara langsung. Semakin banyak kontak yang kita lakukan, semakin kita mengerti kebutuhan dan keinginan mereka.
Pengaplikasian teknologi dapat membantu efisiensi dan efektivitas proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Luangkan waktu dua sampai empat jam seminggu untuk melihat – lihat situs web pesaing, toko, dan di mana pun pesaing berada. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat selangkah lebih maju atau merespons ancaman kompetisi terbaru dari pesaing.
Referensi:
Krames, J. A. (2008). Inside Drucker’s Brain. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.