TEORI CHANGE MANAGEMENT

Perusahaan perlu senantiasa bertransformasi untuk terus bertumbuh dan berkompetisi. Pada tahun 2018, Gartner menyatakan bahwa rata – rata perusahaan telah mengalami lima kali perubahan dalam tiga tahun terakhir. Dari 75% perusahaan yang berubah, hanya 34% perusahaan yang berhasil. Artinya, perubahan itu tidak mudah dan mayoritas perusahaan gagal dalam proses transformasi tersebut.

Kehadiran change management (manajemen perubahan) menjadi penting untuk mendorong keberhasilan dalam mengelola perubahan bisnis secara berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk membantu karyawan memahami dan berkomitmen pada perubahan organisasi secara efektif. Tanpa change management yang efektif, transisi perusahaan akan mahal dan sulit dilakukan. Di sisi lain, manajemen yang kurang efektif juga akan menurunkan semangat dan pengembangan kompetensi karyawan.

Berikut adalah beberapa teori change management yang bisa diterapkan dalam mengelola perubahan organisasi:

  1. Teori Kurt Lewin

Lewin (1951) mengembangkan konsep force field analysis untuk membantu menganalisis dan memahami kekuatan terhadap suatu inisiatif perubahan. Force field analysis adalah sebuah teknik untuk melihat gambaran utama yang melibatkan semua kekuatan yang mendorong perubahan (driving forces) dan kekuatan yang merintangi perubahan (resisting forces).

Driving forces dan resisting forces ini harus dipilah-pilah menurut tema yang sama, kemudian diberi skor sesuai dengan ‘magnitude’ masing – masing.  Mulai dari skor satu (lemah) hingga skor lima (kuat). Hasil skor kemungkinan tidak seimbang di masing – masing sisi. Berikut ini merupakan contoh dari force field analysis.

Lewin juga menjelaskan bahwa perubahan terdiri dari proses unfreezing (mengenal perlunya perubahan), changing (berusaha untuk menciptakan kondisi baru), dan refreezing (menggabungkan, menciptakan, dan memelihara perubahan).

  1. Teori John Kotter

Seorang profesor di Harvard Business School, Kotter, memperkenalkan proses perubahan dalam bukunya yang berjudul “Leading Change” pada tahun 1995.  Kotter membagi proses perubahan menjadi delapan tahapan, yaitu:

  1. Membangun rasa urgensi (sense of urgency).
  2. Menciptakan koalisi pemandu.
  3. Mengembangkan visi dan strategi.
  4. Mengomunikasikan visi perubahan.
  5. Memberdayakan karyawan untuk tindakan yang luas.
  6. Menghasilkan kemenangan jangka pendek.
  7. Mengkonsolidasi keuntungan dan menghasilkan lebih banyak perubahan.
  8. Menjangkau pendekatan baru dalam budaya.
  1. Teori Tyagi

Menurut Tyagi, model perubahan pada suatu perusahaan merupakan model perubahan sistem yang lebih menekankan pada agent of change (agen perubahan) atau yang disebut fasilitator dalam mengelola perubahan; sedangkan dalam tahap implementasi, model perubahan ini menekankan pentingnya transition management.

Transition management merupakan suatu proses yang sistematis yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan implementasi perubahan dari kondisi sekarang menuju perubahan yang diharapkan.

Komponen perubahan yang dikemukakan oleh Tyagi meliputi:

  • Adanya kekuasaan untuk melakukan perubahan.
  • Mengenal dan mendefinisikan masalah.
  • Proses penyelesaian masalah.
  • Mengimplimentasikan perubahan.
  • Mengukur, mengevaluasi, dan mengontrol hasil.

Proses perubahannya dapat digambarkan dalam skema berikut ini.

Berikut ini merupakan kelebihan dan kekurangan model dan teori Change Management:

Model/Teori Kelebihan Kekurangan

Kurt Lewin

·           Kerangka kerja yang sederhana dan mudah dipahami untuk mengelola perubahan.

·           Model ini sangat cocok ketika suatu bisnis perlu berubah secara drastis agar meraih profit.

·           Membantu pimpinan menentukan perubahan yang tepat karena dalam prosesnya diperlukan ketelitian dalam menganalisis setiap aspek yang diubah.

·           Berisiko menurunkan tingkat keterlibatan karyawan. Pimpinan harus berhati – hati dan terus berusaha menjaga antusiasme karyawan dalam tahap refreezing. ·           Metode Lewin terlalu sederhana dan tidak cocok untuk organisasi besar yang memiliki inovasi yang tinggi.
Kotter

·           Model ini menawarkan roadmap yang mudah dipahami bahkan oleh seorang manajer yang awam dalam change management.

·           Langkah – langkahnya rinci dan jelas.

·           Cocok untuk semua jenis dan kalangan perusahaan.

·           Pada pelaksanaannya, model ini terlalu fokus pada tahapan perubahan, bukan kepada penerimaan dan kesiapan komponen perusahaan untuk berubah.

·           Setiap langkah harus dilakukan berurutan. Jika satu tahapan dilewati, maka akan terjadi illusion of speed (kecepatan maya) yang menghasilkan perubahan tidak sempurna.

Tyagi ·           Perubahan direncanakan secara sistematis, dimulai dari tahap perencanan hingga tahap evaluasi dan implementasi. ·           Teori ini cocok untuk perubahan fundamental karena setiap agent of change diseleksi dari rekan kerja tiap departemen yang mempunyai nilai–nilai perusahaan (role model). ·           Memerlukan investasi waktu lebih untuk menyeleksi agen perubahan (agent of change) yang tepat.

Mengidentifikasi teori perubahan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan adalah langkah awal yang sangat penting. Perusahaan dan tim SDM perlu sepenuhnya bekerja sama secara efisien untuk merencanakan change management. Jika perusahaan gagal dalam tahap ini, perubahan akan sulit terwujud. Oleh karena setiap orang yang berkontribusi di dalamnya memiliki peran krusial dalam mengimplementasikan proses perubahan selanjutnya, perusahaan perlu memiliki tim terbaik secara internal maupun eksternal sebagai penggerak perubahan.

Referensi: http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_866529405900.pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/4185/4/4_bab1.pdf http://trainingadvokasi.smeru.or.id/ngo/files/104.pdf https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-20379-7_0561_Modul%2010.pdf https://study.com/academy/lesson/lewins-3-stage-model-of-change-unfreezing-changing-refreezing.html https://www.academia.edu/38649975/Identifikasi_model_perubahan https://www.academia.edu/41764230/PERTEMUAN_KE_18_MANAJEMEN_PERUBAHAN https://www.airiodion.com/john-kotter-change-model/ https://www.dictio.id/uploads/db3342/optimized/3X/0/7/0774ba4df20b26f5762ee76f7fb15ed05545a968_2_690x381.png https://www.mindtools.com/pages/article/newPPM_82.htm https://www.mindtools.com/pages/article/newPPM_94.htm https://www.scribd.com/document/363442023/TEORI-TEORI-PERUBAHAN Strategi Change Management Untuk Mempercepat Implementasi Penggunaan Aplikasi Perangkat Lunak Berbasis Open Source: Studi Kasus Kementerian Negara Riset Dan Teknologi. (n.d.). https://journal.binus.ac.id/index.php/JBSE/article/view/189/185.

Recommended Posts