MOMEN YANG BERARTI

Tidak setiap hari berlalu seperti hari-hari biasanya. Ada hari dengan momen istimewa yang dapat menyentuh dan memengaruhi seseorang lebih dibandingkan momen-momen lainnya. The moments that matter, itulah frasa yang digunakan Jacob Morgans untuk menyebut momen ini.

Momen-momen yang kuat pengaruhnya ini harusnya tidak disia-siakan, sebaliknya perlu dimanfaatkan untuk mengelola employee experience. Mengelola momen-momen ini menunjukkan kemampuan manajemen memerhatikan karyawan secara personal. Dalam memahami macam momen yang berarti, Jacob Morgan mengidentifikasi tiga ketagori.

  1. Specific moments (Momen yang spesifik)

    Momen-momen spesifik yang signifikansinya jelas terlihat. Misalnya: hari pertama bekerja, mendapat promosi jabatan, membeli rumah, memiliki anak, dan sebagainya. Momen yang spesifik menjadi istimewa karena tidak terjadi setiap saat.

  1. Ongoing moments (Momen yang berlangsung)

    Momen yang tidak dapat dengan jelas didefinisikan. Momen yang berlangsung ditemukan pada interaksi setiap hari dalam pekerjaan. Misalnya seorang pimpinan yang secara pribadi memberi ucapan terima kasih ataupun seorang kolega kerja yang mencuri hasil kerja Anda, kedunay bagian dari momen yang berlangsung yang memengaruhi employee experience.

  1. Created moments (Momen yang diciptakan)

    Momen yang diciptakan perusahaan. Misalnya: pesta, acara kekeluargaan, perlombaan, atau hackathons. Biasanya diciptakan karena dianggap penting dan difokuskan menjawab tantangan atau permasalahan tertentu yang dihadapi perusahaan.

Anggaplah besok ada karyawan baru di perusahaan Anda, apa yang dapat Anda lakukan pada momen yang berarti ini? Bagaimana menyampaikan sense of purpose dan belonging pada karyawan ini? Ada banyak kemungkinan jawaban. Anda dapat mempertemukan karyawan Anda dengan seorang pelanggan. Anda dapat juga mempertemukan karyawan dengan seorang dari jajaran eksekutif yang menceritakan visi perusahaan dan menjelaskan bagaimana pekerjaan karyawan ini berkontribusi membawa perusahaan mencapai visi tersebut. Di sini bentuk personalisasi terlihat.

Masing-masing perusahaan perlu mengidentifikasi dan melibatkan karyawan untuk dapat memaksimalkan potensi momen yang berarti. Hal ini dilakukan dengan mengajak karyawan berpartisipasi dalam focus group, diskusi, atau survei di mana mereka dapat menceritakan momen yang berarti dalam perjalanan karir mereka. Perusahaan kemudian menanggapi masukan yang diterima dengan membuat rencana untuk merespons momen yang berarti bagi karyawan dengan tepat. Tentunya rencana pun dibuat berdasarkan feedback karyawan dan aspek-aspek yang menjadi fokus employee experience yang dikerjakan perusahaan.

Referensi:

Morgan, J. (2017). The employee experience advantage: How to win the war for talent by giving employees the workspaces they want, the tools they need, and a culture they can celebrate. New Jersey: John Wiley & Sons.

Recommended Posts