Membangun Tim yang Agile dalam Perusahaan

Para pemimpin perusahaan sudah mulai menyadari bahwa manajemen top-down tidak lagi efektif. Pergerakan pasar dunia yang cepat telah mendorong banyak perusahaan untuk mengadopsi manajemen yang lebih agile. Agile (tangkas) adalah satu pola pikir dan kebiasaan. Ada tiga poin penting dalam agile, yakni: mengidentifikasi masalah atau peluang, bergerak menindaklanjutinya, dan melakukan keduanya secara iteratif tanpa henti dan dalam periode yang singkat. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan tim agile yang dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar.

Berikut merupakan beberapa karakter umum dari tim Agile

  • Bersifat inovatif.
  • Memiliki sedikit anggota.
  • Lebih mementingkan adaptasi terhadap perubahan daripada berpegang teguh pada rencana awal.
  • Lebih mementingkan outcome (memiliki dampak pada perusahaan/ organisasi) daripada sekedar output.
  • Memiliki kontrol atas tindakan yang ingin diambil, tidak didikte oleh pimpinan.
  • Memiliki interaksi yang dekat dengan pelanggan (baik eksternal maupun internal).

 

Terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan ketika mereka dapat mengembangkan tim agile secara sukses, antara lain:

  • Peningkatan ragam pekerjaan sehingga bisnis dapat lebih berinovasi daripada beroperasi secara rutin.
  • Perusahaan dapat membaca perubahan kondisi dan prioritas di pasar.
  • Perusahaan dapat mengembangkan solusi yang lebih adaptif.
  • Perusahaan dapat menghindari krisis yang sering menyerang hierarki tradisional.
  • Disruptions tidak akan mengganggu operasional perusahaan.
  • Membawa nilai dan prinsip agile pada operasi bisnis dan menjadi fungsi pendukung bagi bagian perusahaan yang lainnya.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di bagian perusahaan yang memiliki biaya yang besar.
  • Peningkatan sistem operasional dan model organisasi untuk meningkatkan koordinasi antara tim agile dan tim operasional.
  • Perubahan dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat.
  • Dapat meningkatkan hasil perusahaan, tidak hanya hasil keuangan yang lebih baik tetapi juga loyalitas pelanggan dan keterlibatan karyawan yang lebih tinggi.

Dalam menanamkan konsep agile dalam perusahaan itu sendiri, terdapat empat area perusahaan yang perlu untuk diubah:

  1. Nilai dan prinsip

    Tanamkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agility di seluruh bagian perusahaan.

  1. Kerangka Operasional

    Kembangkan pola pikir dan metode yang mendukung agility dalam sistem operasional.

  1. Akuisisi bakat dan motivasi

    Penerapan sistem yang agile untuk mendapatkan pekerja yang berbakat dan memotivasi mereka untuk membuat tim menjadi lebih baik.

  1. Sistem perencanaan dan penganggaran
    Melihat keputusan pendanaan/ investasi sebagai peluang bisnis (seperti dari sudut pandang Venture Capital).

 

Referensi:

https://hbr.org/2018/05/agile-at-scale

https://www.mckinsey.com/business-functions/organization/our-insights/the-five-trademarks-of-agile-organizations

https://study.com/academy/lesson/what-is-an-agile-company-definition-example.html

Recommended Posts