BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW

Behavioral Event Interview (BEI) merupakan sebuah teknik wawancara dengan menggali informasi yang pernah dilakukan secara nyata. Teknik wawancara ini menggali kompetensi dari para pelamar atau calon pegawai, yang dilakukan dengan menanyakan secara sistematis dan terukur untuk mengumpulkan informasi seputar perilaku dan kebiasaannya. BEI dimaksudkan untuk menggali pengalaman kinerja yang pernah terjadi di masa lalu; mengenai keberhasilan, kegagalan dan cara penyikapan atas itu, untuk memprediksi kinerja di masa depan, tentunya dilakukan dengan tatap muka langsung.

Pertanyaan wawancara BEI berfokus pada pengalaman seseorang sebagai cerminan karakternya, termasuk menyangkut identifikasi pola fikir dan kebiasaan seseorang. Dasar pertanyaan BEI tidak muncul dengan “what if question” melainkan “what you did in”. Prinsip kinerja yang pernah dialami interviewee dimasa lalu menjadi prediktor terbaik untuk menilai kompetensi di masa depan. Dengan begitu individu terdorong untuk bercerita secara logis mengenai pengalaman yang berupa perilaku-perilaku yang pernah dilakukan.

Teknik wawancara BEI merupakan pengembangan teknik wawancara yang dilakukan David McClelland seorang guru besar Harvard University. Nama lain dari BEI adalah Competency Based Interview (CBI). Model wawancara BEI, karena begitu efektif menggali kompetensi karyawan atau calon pegawai, biasa diguankan oleh staf SDM dan para manajer. Dapat digunakan dalam melakukan merger, restrukturasi perusahaan (outplacement).

Tujuan Behavioral Event Interview (BEI):

Menggunakan model wawancara ini bertujuan untuk segala bentuk kebutuhan organisasi, termasuk penentuan job description, keperluan coaching ataupun konseling. Kendati demikian BEI bertujuan mengetahui secara efektif pengalaman tentang apa sebenarnya yang dilakukan orang saat berhadapan dengan situasi kritis. Dengan mengidentifikasi gambaran secara lengkap mengenai situasi, perilaku yang muncul, siapa yang terlibat, apakah hasilnya gagal atau sukses, lalu bagaimana penyikapannya atas hal itu. Semata-mata dalam rangka untuk mengetahui karakteristik interviewee sesungguhnya. BEI bertujuan mengidentifikasi kompetensi pada suatu posisi jabatan, mengidentifikasi bentuk kontribusi kinerja dalam terwujudnya keberhasilan dan mengidentifikasi kemampuan memprediksi kegagalan dalam situasi spesifik.

Kelebihan dan Kelemahan Behavioral Event Interview (BEI):

BEI memiliki kelebihan yang memungkinkan mampu mengidentifikasi kompetensi calon pegawai atau pelamar kerja, dibandingkan model seleksi lain seperti survei, panel dan observasi. Efektif dalam menunjukkan kepresisian hasil kompetensi. Mampu menunjukkan bagaimana seseorang menghadapi masalah, apakah menggunakan kinerja efektif atau tidak efektif. Dan terbebas dari perbedaan rasial, jenis kelamin dan kultur.

Namun BEI memiliki kekurangan dalam segi alokasi waktu yang begitu lama, karena sifat wawancara BEI individual tidak mungkin dilakukan secara klasikal, begitu juga dalam segi pembiayaan karena BEI juga perlu melatih para pewawancara (interviewer) agar mampu melakukan prosedur wawancara BEI secara benar. Sangat mungkin penggunaan model wawancara BEI akan kehilangan beberapa aspek kinerja yang ingin diukur, karena fokus BEI hanya terbatas pada hal-hal kritis semata. Dalam segi konten hasil wawancara, model wawancara BEI sangat bergantung pada ingatan interviewee, maka sangat mungkin informasi yang didapat adalah informasi yang diingat interviewee semata.

Recommended Posts